VIRGINA DHARMASASMITHA

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

V.D.S 2012-2013
PENELITIAN

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANTARA PENDENGAR MUSIK HARDCORE DENGAN PENDENGAR MUSIK KLASIK

Kepada :

            Yth.Bapak/Ibu/Saudara/i

            di-tempat

Dengan hormat,

      Sehubungan dengan penyusunan usulan penelitian untuk skripsi di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, bersama ini saya melakukan penelitian yang berjudul "Perbedaan Kecerdasan Emosi antara Pendengar Musik Hardcore dengan Pendengar Musik Klasik".

      Untuk maksud tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuisioner ini dengan lengkap, jujur, dan tanpa diketahui oleh siapapun.

      Penelitian ini semata-mata untuk kepentingan ilmiah bukan untuk hal-hal yang lain di luar pendidikan akademis. Maka dari itu saya akan mempertanggung jawabkan kerahasiaannya.

      Atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i saya ucapkan terima kasih.

Identitas Responden
Inisial*
Umur Responden*
Jenis Kelamin*
Pendidikan Terakhir
Musik yang didengar*
Frekwensi Mendengar Musik*

Sangat SeringSeringJarangTidak Pernah
Apakah anda mengikuti kegiatan keagamaan?*

YATIDAK
Mobile Number
E-mail*
Petunjuk Pengisian
a) Lengkapi identitas diri pada kolom yang sudah disediakan. Data yang terkumpul akan dijaga kerahasiaannya.

b) Jawablah pertanyaan berikut ini dengan sejujurnya. Pilihlah salah satu dari empat alternatif jawaban. Tidak terdapat jawaban yang benar atau salah.

c) Cara menjawab pertanyaan adalah dengan memilih salah satu jawaban yang paling sesuai.
Daftar Pertanyaan

	Sangat Setuju	Setuju	Tidak Setuju	Sangat Tidak Setuju
Saya mampu mengenali emosi saya sendiri.
Dengan teman saya, saya mampu bertenggang rasa.
Saya mampu menyelesaikan persoalan yang timbul antara saya dengan teman saya.
Sudut pandang teman saya mampu saya terima.
Saya mampu bertoleransi terhadap rasa frustrasi.
Saya kurang mampu dalam mengelola amarah saya.
Saya mampu mengenali emosi teman saya.
Saya kurang mampu dalam mendengarkan pendapat teman saya.
Pada waktu saya merasa sedih atau marah, saya mampu mengetahui alasannya.
Dengan perasaan saya sendiri, saya sering merasa bingung.
Perasaan teman saya, mampu saya analisis.
Saya kurang mampu mengatasi rasa frustrasi.
Saya mampu pulih kembali dari rasa sedih atau kecewa pada saat saya sedang mendengarkan musik.
Saya kurang mampu menangani ketegangan jiwa pada saat mendengarkan musik.
Perasaan teman saya, mampu saya pahami.
Saya kurang mampu merasakan emosi diri saya sendiri.

II*

	Sangat Setuju	Setuju	Tidak Setuju	Sangat Tidak Setuju
Pada saat sedang mendengarkan musik, saya mampu menyadari emosi apa yang sedang saya alami.
Bila mempunyai masalah, saya kurang mampu dalam menemukan cara untuk memecahkannya.
Saya kurang mampu dalam menghadapi teman saya yang marah kepada saya.
Saya mampu membina hubungan dengan baik dengan teman saya.
Saya kurang mampu untuk mengungkapkan amarah dengan tepat.
Saya mampu mengetahui reaksi non verbal teman saya.
Pada saat sedang mendengarkan musik, saya kurang mampu untuk bisa menyadari emosi apa yang sedang terjadi dalam diri saya.
Pada saat sedang mendengarkan musik, saya mampu merasakan emosi saya.
Saya kurang mampu dalam menerima suatu situasi yang merugikan saya.
Saya mampu menemukan solusi atas masalah yang terjadi saat mendengarkan musik.
Pada saat sedang ada masalah, saya kurang mampu untuk bisa mencapai kata sepakat dengan teman saya.
Bila terjadi pertikaian antara saya dengan teman saya, saya mampu menyelesaikannya.
Saya kurang mampu dalam mengendalikan amarah saya.
Saya mampu menilai diri saya secara positif.

III*

	Sangat Setuju	Setuju	Tidak Setuju	Sangat Tidak Setuju
Sudut pandang teman saya, kurang mampu untuk bisa saya pahami.
Terhadap perasaan teman saya, saya mampu untuk peka.
Saya mampu mengetahui apa penyebab dari perasaan yang timbul pada diri saya pada saat sedang mendengarkan musik.
Saya kurang mampu dalam merundingkan perselisihan yang terjadi antara saya dengan teman saya.
Emosi saya kurang mampu saya kendalikan.
Saya mampu berkomunikasi secara terampil dalam berinteraksi dengan teman saya.
Saya tidak mampu mengetahui bagaimana perasaan teman saya.
Amarah saya mampu saya kelola dengan baik.
Tanpa alasan yang jelas, saya sering merasa khawatir.
Saya mampu memahami suasana hati teman saya.
Saya mudah menyerah dalam menjalankan tugas yang saya rasa sulit.
Apa atau siapa yang menyebabkan suatu perasaan muncul dalam diri saya, mampu saya ketahui.
Dalam berinteraksi dengan teman saya, saya kurang mampu memikirkan kepentingan sosial.
Saya mampu menaggung resiko dalam mengambil suatu keputusan.

IV*

	Sangat Setuju	Setuju	Tidak Setuju	Sangat Tidak Setuju
Saya kurang mampu untuk mengerti perasaan saya sendiri.
Ketika berinteraksi dengan teman saya, saya mampu bertindak menurut etika.
Saya kurang mampu mendapatkan kepercayaan dari teman saya.
Saya mampu mengendalikan emosi saya.
Perasaan teman saya, mampu saya ketahui.
Saya kurang mampu dalam berempati terhadap apa yang dialami teman saya.
Saya mampu mengenali perbedaan antara perasaan dan tindakan saya.
Emosi diri saya sendiri kurang mampu saya kenali.
Saya mampu bergaul dengan baik dengan teman saya.
Keselarasan dengan teman saya, kurang mampu saya jaga.
Saya mampu mengelola amarah saya.
Saya kurang mampu mempunyai perasaan positif tentang diri saya sendiri.
Saya mampu menjadi pendengar yang baik ketika teman saya berkeluh kesah.
Terhadap perasaan teman saya, saya kurang mampu untuk peka.
Emosi diri saya sendiri mampu saya rasakan.
Saya kurang mampu dalam memahami apa penyebab dari perasaan yang timbul dalam diri saya.
Dengan teman saya, saya mampu berbagi rasa.

	Sangat Setuju	Setuju	Tidak Setuju	Sangat Tidak Setuju
Jika ada masalah, saya kurang mampu untuk mengambil inisiatif.
Pendapat yang berbeda dari teman saya, mampu saya terima.
Saya kurang mampu bekerja sama dengan teman saya.
Saya mampu menyadari emosi apa yang sedang terjadi dalam diri saya.
Bila sedang sedih atau kecewa, saya kurang mampu menghibur diri saya sendiri.
Saya mampu memusatkan perhatian pada tugas yang sedang saya kerjakan.
Saya kurang mampu menerima perbedaan pendapat dari teman saya.
Saya mampu memberi pertolongan kepada teman saya setiap saat.
Saya kurang mampu untuk memiliki kepercayaan diri yang kuat.
Saya mampu untuk meredam perasaan tegang saat sedang menghadapi masalah berat.
Saya kurang mampu bertanggung jawab terhadap apa yang saya lakukan.
Pada waktu mendengarkan musik, saya mampu mengetahui mengapa saya kecewa atau marah.
Dengan teman saya, saya kurang mampu bergaul dengan baik.
Saya mampu menguasai diri saya sendiri.

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA